Mata kuliah pada semester 7 bisa dibilang tidaklah banyak, yakni hanya tiga mata kuliah, sejumlah 9 sks. Benar-benar semester 7 merupakan semester akhir Saya menikmati masa-masa belajar di kelas, menghadapi kuis, menghadapi penjelasan dosen-dosen yang terkadang membuat Saya bingung karena selain mendengarkan kita dituntut untuk dapat memahaminya. Berhubung Saya adalah tipikal mahasiswa yang tidak bisa menerima penjelasan dosen hanya melalui pendengaran, maka ketika dosen-dosen tersebut berbicara, Saya mencatatnya--berusaha sedetail mungkin agar saat ujian tidak merepotkan teman alias bertanya pada teman disaat ujian. Pastilah Saya akan sangat merindukan moment-moment tersebut.
Anyway, salah satu mata kuliah yang Saya ambil di semester 7 ini adalah Cyber Public Relations. Cyber PR??? Pada mulanya Saya mengira mata kuliah tersebut akan dipadati oleh tugas-tugas dari dosen mengenai kegiatan cyber PR yang dilakukan oleh perusahaan di Indonesia, membuat website perusahaan, dll. Tapi ternyata perkiraan Saya salah. Entah dosen kali ini yang begitu baik atau memang standard yang harus diberikan dalam mata kuliah Cyber PR haruslah seperti itu.
Dosen Saya memberikan dua jenis tugas, yakni tugas yang boleh tidak dikerjakan dan tugas yang wajib dikerjakan. Tugas yang boleh tidak dikerjakan yakni menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam essay yang diberikan oleh dosen dan jawabannya dikirim ke email dosennya. Sedangkan tugas wajib yakni ibarat tonggak UTS dan UAS. Jadi, kalau tidak mengerjakan tugas wajib, maka dapat dipastikan nilai akhir dari mata kuliah tersebut adalah C bahkan bisa saja tidak lulus kalau Saya malas mengerjakan tugas selain tugas wajib. Tugas wajib yang diberikan yaitu membuat blog dengan ketentuan minimum 100 visitors dan membuat perjalanan hidup yang divisualisasikan ke dalam bentuk video.
Anyway, salah satu mata kuliah yang Saya ambil di semester 7 ini adalah Cyber Public Relations. Cyber PR??? Pada mulanya Saya mengira mata kuliah tersebut akan dipadati oleh tugas-tugas dari dosen mengenai kegiatan cyber PR yang dilakukan oleh perusahaan di Indonesia, membuat website perusahaan, dll. Tapi ternyata perkiraan Saya salah. Entah dosen kali ini yang begitu baik atau memang standard yang harus diberikan dalam mata kuliah Cyber PR haruslah seperti itu.
Dosen Saya memberikan dua jenis tugas, yakni tugas yang boleh tidak dikerjakan dan tugas yang wajib dikerjakan. Tugas yang boleh tidak dikerjakan yakni menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam essay yang diberikan oleh dosen dan jawabannya dikirim ke email dosennya. Sedangkan tugas wajib yakni ibarat tonggak UTS dan UAS. Jadi, kalau tidak mengerjakan tugas wajib, maka dapat dipastikan nilai akhir dari mata kuliah tersebut adalah C bahkan bisa saja tidak lulus kalau Saya malas mengerjakan tugas selain tugas wajib. Tugas wajib yang diberikan yaitu membuat blog dengan ketentuan minimum 100 visitors dan membuat perjalanan hidup yang divisualisasikan ke dalam bentuk video.
Tugas wajib matakuliah Cyber PR (menggunakan movie maker) benar-benar menantang karena ini suatu hal baru bagi Saya. Membuat video dari sekumpulan foto-foto yang diproses menggunakan movie maker ternyata tidaklah sesulit yang Saya bayangkan, bahkan dosen Saya bilang, "Coba-coba aja sesukamu, toh laptopmu nggak akan meledak." Ternyata memang bener sih.
Bersyukur dan sangat berterima kasih kepada teman-teman yang dengan rela membantu Saya dengan menjawab setiap pertanyaan yang Saya tidak pahami di dalam pengerjaan tugas-tugas tersebut serta berkunjung ke blog Saya. Nilai matakuliah Cyber PR Saya mendapat nilai A lho. Hehee....
